TEKNOLOGI
PENGOLAHAN BUAH LOKAL
Pertumbuhan tanaman Gandaria (Boueamacrophylla Griffith)
Oleh
Rizky Wulansetiasari
BAB
I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Gandaria (Boueamacrophylla Griffith)
adalah satu spesies dari suku Anacardiaceae, yang di beberapa
daerah di Indonesia disebut dengan berbagai nama yang berbeda seperti gandaria
(Jawa), jatake, gandaria (Sunda), remieu (Gayo), barania
(Dayak ngaju), Asam djanar, Kedjauw lepang; Kundang rumania; Ramania hutan;
Ramania pipit; Rengas; Tampusu; Tolok burung; Umpas(Kalimantan) dandoriah
(Minangkabau), wetes (Sulawesi Utara), Kalawasa, rapo-rapo
kebo (Makasar), buwa melawe (Bugis), ma praang, somprang
(Thailand). Kundangan, kondongan, gondongan, si kundangan, rumenia, kemenya,
rembunia, rumia, setar, serapoh, asam suku, medang asam, gandaria, kundang
(Malaysia), Gandaria (Filipina), Marian-plum (Ingrris) adalah tanaman
yang berasal dari kepulauan Indonesia dan Malaysia. Tanaman
ini tumbuh di daerah tropis, dan banyak
dibudidayakan di Sumatera , Thailand dan Ambon,
jadi masih berkisar di kawasan malesiana.
Gandaria dimanfaatkan buah, daun, dan batangnya.Buah gandaria
berwarna hijau saat masih muda, dan sering dikonsumsi sebagai rujak atau
campuran sambal
gandaria.Buah gandaria yang matang berwarna kuning, memiliki rasa kecut-manis
dan dapat dimakan langsung.Daunnya digunakan sebagai lalap.Batang gandaria
dapat digunakan sebagai papan.
Tanaman gandaria tumbuh dengan habitus pohon dengan
ketinggian hingga 27 m dengan tajuk rapat. Daunnya tunggal, berbentuk bundar
telur-lonjong sampai bentuk lanset atau jorong.Waktu muda berwarna putih,
kemudian berangsur ungu tua, lalu menjadi hijau tua. Perbungaannya malai,
muncul di ketiak daun, Buahnya bertipe buah batu, berbentuk agak bulat,
berdiameter 2,5-5 cm, berwarna kuning sampai jingga, daging buahnya
mengeluarkan cairan kental; buahnya tidak berbulu, rasanya asam sampai manis,
dengan bau yang khas agak mendekati bau terpentin. Keping biji berwarna
lembayung.Gandaria adalah tumbuhan tropik basah dan dapat tumbuh pada tanah
yang ringan dan subur. Tumbuh liar di hutan dataran rendah di bawah 300 m dpl.,
tetapi dalam pembudidayaan telah berhasil ditanam pada ketinggian sekitar 850 m
dpl (Rifai, 1992).
Gambar 1. Tanaman Gandaria yang sedang berbuah
Pembudidayaan
gandaria umumnya dilakukan di beberapa lokasi tertentu seperti Jawa Barat,
Ambon, Kalimantan dan yang paling banyak melakukan pembudidayaan adalah
petani-petani buah dari Thailand. Ditinjau dari nama-nama lokal yang
dikenal di Indonesia, Malaysia, maupun Thailand, maka ada lebih kurang 15 nama
lokal yang diberikan kepada tanaman ini. Bahkan warga di Kalimantan penduduk
setempat membedakannya menjadi ramania pipit dan ramania tembaga
yang rasanya manis dan Ramania hintalu yang rasanya asam. Petani-petani
di Thailand membedakannya menjadi 3 rasa berdasarkan rasa daging buahnya yaitu ma-prang
prew yang rasanya asam, ma-prang waan atau ma-prang ta it
yang rasanya manis danma-yong yang rasanya manis pada saat
buah matang dan mengandung sedikit asam.
Selain di Thailand dan Kalimantan Rehatta (2005) juga
melaporkan bahwa tanaman gandaria merupakan potensi kekayaan alam dari khasanah
tanaman buah tropik Maluku yang sangat spesifik dan dikenal dengan exotic
fruit.Berdasarkan hasil penelitiannya, dinyatakan bahwa Desa Soya, Kec.
Sirimau, Kota Ambon diketahui bahwa : 1. Gandaria tersebar pada beberapa
karakteristik fisiografi, bentuk pengusahaan dan keadaan lingkungan. (2).
Jumlah populasinya cukup banyak dan mempunyai kerapatan maupun frekuensi
tinggi. (3). Desa soya berpotensi untuk pengembangan tanaman gandaria.
Informasi
tentang kultivar, varietas maupun galur-galur pada gandaria yang tersebar dan
dibudiayakan di Indonesia masih sangat kurang didapatkan. Dalam beberapa
pustaka hanya ditemukan beberapa nama lokal seperti jatake, ramania dan
gandaria. Informasi yang didapatkanpun masih terbatas pada keberadaan,
pemanfaatan secara lokal, dan pamasaran yang juga terjadi di pasar-pasar
tradisional dan dalam waktu-waktu yang juga tertentu.Gandaria sebagai salah
satu tanaman langka Indonesia, masih belum banyak diteliti.
2.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Klasifikasi Tanaman Gandaria
2.
Deskripsi Tanaman Gandaria
3.
Keberadaan Gandaria di Indonesia
4.
Keberadaan Gandaria di Maluku
5.
Bagaimana cara menanam tanaman gandaria yang
benar
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Klasifikasi
Ilmiah (Doc: Wikipedia)
Gandaria
|
|
Buah gandaria muda
|
|
Kingdom:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
B.
macrophylla
|
Bouea macrophylla Griffith
|
2. Deskripsi Tanaman Gandaria
Gandaria berbentuk pohon yang
tingginya mencapai 27 m, dengan kulit kayunya yang retak-retak, berwarna coklat
muda, dan seringkali memiliki ranting yang menggantung, tak berbulu, bersegi
empat atau pipih. Daunnya tunggal, berbentuk bundar telur-lonjong sampai bentuk
lanset atau jorong, menjangat, berkilat, berpinggiran rata, pangkalnya lancip
sampai bentuk pasak, ujungnya lancip (acute) sampai luncip (acuminate),
tangkainya 1-2,5 cm panjangnya. Perbungaannya malai, muncul di ketiak daun,
panjangnya 4-12 cm; Bagian-bagian bunganya sebagian besar berkelipatan empat,
berukuran kecil, cuping kelopaknya bundar telur melebar; daun mahkotanya
lonjong sampai bundar telur sungsang, berukuran (1,5-2,5) mm x 1 mm, berwarna
kekuning-kuningan, kemudian secepatnya berubah menjadi coklat. Buahnya bertipe
buah batu, berbentuk agak bulat, berdiameter 2,5-5 cm, berwarna kuning sampai
jingga, daging buahnya mengeluarkan cairan kental; buahnya tidak berbulu,
rasanya asam sampai manis.
3. Keberadaan Gandaria di Indonesia
Anacardiaceae Lindl.,
atau suku mangga-manggaan, mencakup lebih kurang 700 spesies dan lebih dari 82
marga, yang umumnya tersebar di daerah tropik dan beberapa marga ditemukan di
daerah beriklim sedang dan dingin. Beberapa marga dari suku ini dibudidayakan
dalam jumlah yang luas di dunia dan merupakan tumbuhan yang buah dan bijinya
dapat dimakan, memiliki kandungan senyawa kimia, bernilai getah dan
tanaman pekarangan. Beberapa jenis seperti mangga, jambu mente,
kedondong menjadi buah kegemaran banyak orang di dunia (Pell,
2004). Mangga dan jambu mente bahkan menjadi komoditas yang paling disukai
hampir di semua belahan dunia.Namun gandaria yang merupakan kerabat dekat
mangga, masih terbatas popularitasnya, karena distribusi, produksi dan upaya
budidaya serta terbatasnya penelitian yang dilakukan terhadap jenis ini,
sehingga popularitasnya tidak sebesar kerabta dekatnya, mangga dan jambu
mente.Padahal potensi yang dimilikinya cukup besar andaikata pengembangan
komoditas ini terus ditingkatkan dengan berbagai penelitian, percobaan dan
persilangan.
Tanaman gandaria (Bouea
macrophylla Griffith) merupakan tumbuhan asli Indonesia yang juga terdapat
di semenanjung Malaysia dan Thailand, Selatan China, Indochina, Myanmar, Pulau
Andaman. Di Indonesia tanaman ini banyak ditemukan di Sumatera, Jawa,
Kalimantan dan Maluku. Pohon gandaria tumbuh di daerah beriklim tropis yang
basah.Secara alami, tumbuhan yang menjadi flora identitas provinsi Jawa barat
ini tumbuh di daerah dataran rendah hingga pada ketinggian 300 meter dpl. Namun
pada tanaman yang dibudidayakan, gandaria mampu tumbuh dengan baik hingga
ketinggian 850 meter dpl.
4. Keberadaan Gandaria di Maluku
Gandaria
merupakan tumbuhan tropis basah yang tumbuh di sekitar daerah dataran rendah
dibawah 300 meter diatas permukaan laut, tetapi apabila telah dibudidayakan
tanaman ini bisa tumbuh sampai pada ketinggian 850 meter diatas permukaan laut.
Di Maluku tumbuhan ini tumbuh subur di hampir semua daerah dataran rendah, dan
salah satu produsen gandaria yang terkenal di Maluku adalah Negeri Rumahtiga,
Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.
Tidak
dapat disangkal lagi karena hampir semua masyrakat Ambon bahkan Maluku tahu
bahwa Negeri Rumahtiga adalah gudang gandaria, sebab setiap musimnya Bouea
macrophylla Griffith (nama binomial buah gandaria) selalu saja berbuah melimpah
ruah. Berdasarkan hal inilah maka sebuah kompleks perumahan di Negeri Rumahtiga
dinamakan Lorong Gandaria, karena dulu di lorong ini banyak sekali tumbuh pohon
gandaria, namun sekarang mulai berangsur-berangsur hilang akibat adanya
pembangunan rumah oleh rakyat. Tapi jangan kuatir sebab bukan di Lorong
Gandaria saja yang menghasilkan gandaria tetapi ada banyak tempat yang masih
eksis dalam menyediakan stok gandaria enak seperti; Taeno, Wailela, Karanjang,
dan dusun-dusun masyarakat pribumi di Negeri Rumahtiga.
Buah
gandaria di Negeri Rumahtiga bukan hanya terkenal karena kuantitasnya yang
berlimpah ruah tetapi juga karena kualitasnya yang pantas mendapat dua jari
jempol kita, hal ini dikarenakan buah gandarianya memiliki postur yang bulat
gemuk, daging tebal, dan tentu saja manis rasanya. Buah gandaria di Negeri
Rumahtiga rata-rata dipatok Rp.5.000/15 buah. Lumayan murah kan? Karena tidak
sebanding dengan harga untuk buah yang dikategorikan buah langka! Sebab untuk
sebuah ukuran buah langka pastinya sangat mahal, tetapi di Negeri Rumahtiga
gandaria dijual murah, itu menandakan bahwa buah Gandaria bukan buah yang dapat
dikategorikan sebagai buah langka di Negeri Rumahtiga, karena buah tersebut
selalu saja melimpah ruah setiap musimnya.
5. Bagaimana Cara Menanam Gandaria
yang Benar
ü
Menyiapkan
Bibit Pohon Buah Gandaria
Jika anda ingin menanam buah Gandaria dari biji, maka
pilihlah jenis Pohon Gandaria yang memiliki silsilah buah yang bagus. Ambil
buah yang sudah masak di pohon, pisahkan bijinya dari dagingnya. Kemudian
semailah biji Gandaria ke lahan disekitar rumah anda yang memiliki tektur
gembur dan subur. Biarkan sampai biji tersebut mengeluarkan tunas dan tumbuh.
Setelah tumbuh dan mencapai tinggi 20 cm, pindahkan bibit ke polybag yang disi
dengan campuran tanah dan pupuk kandang. Rawatlah bibit sampai mencapai tinggi
70cm sebelum dipindah ke lahan tanam permanen.
Namun jika anda ingin menanam Pohon Buah Gandaria yang
cepat berbuah, maka cara menanam gandaria sebaiknya dilakukan secara vegetatif,
baik dengan cangkokan maupun okulasi. Bibit Buah Gandaria hasil cangkokan dapat
diperoleh dari penjual tanaman buah dan taman, biasanya akan ada bibit buah
gandaria yang sudah jadi. sehingga tidak perlu repot-repot untuk melakukan
pencangkokan sendiri. Untuk memilih bibit di penjual bibit, sebaiknya tanyakan
secara detail tentang jenis bibit yang akan dibeli, dan pilihlah tanaman yang
belum banyak memiliki cabang namun terlihat subur dan tegak batangnya.
Keuntungan dari membeli bibit adalah kita tidak perlu repot-repot melakukan
pencangkokan, dan bibit yang dibeli bisa langsung ditanam. Sementara jika
cangkokan sendiri waktu yang diperlukan akan agak lama. Keuntungan jika ingin
melakukan pencangkokan sendiri adalah kita dapat mengetahui secara pasti
kualitas dari pohon yang akan dijadikan bibit, pilihlah pohon Buah Gandaria yang
memiliki buah bagus, tidak terserang hama pada buahnya, dan kualitas cabangnya
juga harus yang terlihat subur. Lakukan pencangkokan secara benar, agar
menghasilkan bibit yang unggul dan akarnya banyak. Setelah cangkokan telah
memiliki akar, maka dapat dilakukan pemotongan di bagian bawah cangkokan (2-5
cm dari cangkokan). Setelah itu pindahkan ke polybag yang berisi tanah dan
pupuk kandang terlebih dahulu. Biarkan sampai 1 bulan agar bibit cangkokan
benar-benar tumbuh.
ü Membuat
Lubang Tanam
Buatlah lubang dengan ukuran 40 cm x 40cm dengan
kedalaman 50 cm. Taburkan pupuk kandang atau kompos setinggi 1/3 bagian.
Biarkan lubang untuk beberapa hari (5-7 hari) agar kondisinya stabil akibat
penggalian. Saat membuat lubang yang perlu dipertimbangkan adalah area tanam
ini tidak tertutupi oleh tanaman lainnya, karena pertumbuhan pohon Buah
Gandaria akan lambat atau bahkan sulit tumbuh jika tidak mendapat sinar
matahari yang cukup. Ingat.. Jangan
menanam pohon buah gandaria dekat dengan bangunan. Akar pohonnya dikhawatirkan
dapat merusak struktur bangunan.
ü Menanam
Bibit Pohon Buah Gandaria
Setelah lubang dibiarkan selama 5 hari, bibit pohon
buah gandaria sudah siap untuk ditanam. Buka polybag dari bibit secara
keseluruhan dengan cara merobek, lakukan secara perlahan agar tanah yang ada di
bibit tidak buyar. Setelah dibuka, masukkan bibit ke dalam lubang, usahakan
ditengah lubang. Kemudian tutup lubang dengan sisa tanah galian yang terlebih
dahulu dicampur dengan pupuk kandang atau kompos. Lakukan pemadatan seperlunya,
jangan terlalu kencang. Lakukan penyiraman pada pagi dan sore hari sampai bibit
benar-benar tumbuh, jika musim hujan penyiraman dapat dihentikan.
ü Merawat Pohon Buah Gandaria
Lakukan perawatan agar pohon buah gandaria ini dapat
tumbuh dengan maksimal, bersihkan rumput atau gulma yang ada disekitar pohon
gandaria Pemupukan sebaiknya diteruskan saat usia tanaman sudah 2 bulan dari
penanaman, berikan pupuk kandang kembali (jika memungkinkan hindari penggunaan
pupuk kimia). Pemupukan ini bertujuan agar mempercepat pertumbuhan pohon pada
tahun-tahun pertama penanaman.
ü PanenBuahGandaria
Pohon Gandaria dari hasil cangkokan biasanya akan
berbuah lebih cepat mengikuti induk dari pohon yang dijadikan bibit dan
dipengaruhi oleh iklim atau cuaca di daerah tersebut. Biasanya pohon gandaria
hasil cangkokan yang ditanam akan membuahkan hasil pada usia 5 tahun - 6 tahun
dari penanaman. Namun ada juga yang lebih cepat tergantung pertumbuhan tanaman
dan kualitas bibit.
Tanaman Buah Gandaria yang dibudidayakan dengan
bijinya akan lebih lama menghasilkan buah, biasanya pohon gandaria dari hasil
penanaman secara generatif memerlukan waktu mencapai 10 tahun untuk dapat
menghasilkan buah. Itulah beberapa langkah cara menanam pohon buah gandaria
dari biji dan cangkok, apapun cara budidaya yang anda pilih suatu saat anda
akan memetik hasilnya. Namun jika anda ingin menanam pohon gandaria yang cepat
berbuah, maka penanaman sebaiknya dilakukan dengan cara mencangkok atau
okulasi. Buah gandaria sudah bisa dinikmati saat kondisi buah masih muda, yaitu
dengan membuat sambal gandaria atau dibuat lotis.
6.
Kandungan
Nutrisi per 100 Gram menurut Divisi Nutrisi Depkes (Doc: Google):
– Air: 86.6 gram
– Protein: 40 miligram
– Lemak: 20 miligram
– Karbohidrat: 11.3 gram
– Serat: 150 miligram
– Calcium: 9 miligram
– Phosph: 4 miligram
– Zat Besi: 0.3 miligram
– Beta Karotin: 23 miligram
– Thiamine: 0.11 miligram
– Riboflavin: 0.05 miligram
– Niacin: 0.5 miligram
– Vitamin C: 100 miligram
7. Pemanfaatan gandaria dalam kehidupan
Gandaria dimanfaatkan mulai dari
buah, daun, hingga batangnya.Buah gandaria yang masih muda banyak dimanfaatkan
sebagai rujak atau sebagai campuran pada sambal gandaria yang banyak diminati
di Jawa Barat (Sunda).
Gambar 6. Tampilan Sambal Gandaria
Untuk Konsumsi
Daun gandaria yang masih muda sering
kali dimanfaatkan sebagai lalap.Sedangkan batang pohon gandaria bisa digunakan
sebagai papan dan bahan bangunan lainnya.Di samping manfaat dari buah, daun,
dan batang (kayu) gandaria.Pohon ini juga cocok ditanam di halaman sebagai
tanaman peneduh karena memiliki tajuk yang lebat. Kayu tanaman ini dapat
digunakan untuk sarung keris dan untuk bahan bangunan. Sebagai tumbuhan
perenial yang hidupnya menahun, diperkirakan baru berbuah setelah berumur 8-12
tahun, maka gandaria memiliki banyak hal yang dapat dimanfaatkan dalam
kehidupan manusia. Kualitas kayu yang dihasilkan, memang masih tergolong kayu
kelas menengah.
Kandungan rasa asam pada daging
buahnya yang masih muda, dilaporkan sangat merangsang selera makan, apalagi
jika dilengkapi dengan produk makanan lainnya seperti ikan bakar, ikan goreng
dan lain sebagainya. Rasa asam yang terkandung pada buah muda gandaria
diperkirakan akan merangsang kelenjar ludah dibawah telinga (glandula saliva
parotis) untuk mengeluarkan sekretnya. Di dalam sistem pencernaan makanan,
salah satu fungsi ludah adalah untuk membantu sistem pencernaan makanan.Namun
tidak semua rasa asam dapat merangsang kelenjar ludah di bawah telinga untuk
menghasilkan sekretnya.Dengan dikeluarkannya sekret dari glandula saliva
parotis tersebut, timbul rangsangan untuk makan bagi siapa saja yang
mengkonsumsinya.
Di beberapa sentra produksi
Indonesia, buah dari tanaman ini diperdagangkan di sentra-sentra
perdagangan. Umumnya buah gandaria diperdagnagkan sesuai musimnya. Musim buah
matang berkisar antara bulan Desember hingga bulan Februari. Namun adajuga yang
dipasarkan dalam keadaan buah muda untuk dijadikan sebagai bahan baku
sambal.
Gambar 7. Buah Gandaria yang sudah
matang diperdagangkan di pasar
BAB III
Kesimpulan
a. Gandaria (Bouea macrophylla Griffith)
atau nama lokal lainnya jatake adalah tanaman yang berasal dari
kepulauan Indonesia dan Malaysia. Tanaman ini tumbuh di daerah tropis, dan banyak dibudidayakan di Maluku, Sumatera dan Thailand.
b.
Gandaria dimanfaatkan buah, daun, dan batangnya. Buah gandaria berwarna hijau saat masih muda, dan sering
dikonsumsi sebagai rujak atau
campuran sambal gandaria.
Buah gandaria yang matang berwarna kuning, memiliki rasa kecut-manis dan dapat
dimakan langsung. Daunnya digunakan sebagai lalap. Batang gandaria dapat
digunakan sebagai papan
c.
Gandaria berbentuk pohon
yang tingginya mencapai 27 m, dengan kulit kayunya yang retak-retak, berwarna
coklat muda, dan seringkali memiliki ranting yang menggantung, tak berbulu,
bersegi empat atau pipih. Daunnya tunggal, berbentuk bundar telur-lonjong
sampai bentuk lanset atau jorong, menjangat, berkilat, berpinggiran rata,
pangkalnya lancip sampai bentuk pasak, tangkainya 1-2,5 cm panjangnya.
Perbungaannya malai, muncul di ketiak daun, panjangnya 4-12 cm; Bagian-bagian
bunganya sebagian besar berkelipatan empat, berukuran kecil, cuping kelopaknya
bundar telur melebar; daun mahkotanya lonjong sampai bundar telur sungsang,
berukuran (1,5-2,5) mm x 1 mm, berwarna kekuning-kuningan, kemudian secepatnya
berubah menjadi coklat. Buahnya bertipe buah batu, berbentuk agak bulat,
berdiameter 2,5-5 cm, berwarna kuning sampai jingga, daging buahnya
mengeluarkan cairan kental; buahnya tidak berbulu, rasanya asam sampai manis.
d.
Buah ini berasal di daerah-daerah Asia Tenggara, sekarang menyebar ke
pulau-pulau di sebelah timurnya dan juga sampai ke India. Di
Indonesia, gandaria memiliki persebaran yang sempit. Yakni di Pulau Sumatera,
sebagian Jawa, Maluku, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara
dan Papua Ia tumbuh di hutan-hutan, atau ditanam di desa-desa sebagai tanaman
buah. Ia tumbuh dengan baik dari ketinggian 5-800 mdpl. Pembudidayaan
tumbuhan ini sudah dilakukan di Sumatera.
e.
Sementara itu, ia tumbuh baik di Ambon dengan
pemukiman baik dataran rendah ataupun dataran tinggi. Di
hutan dataran rendah, dapat hidup di bawah 300 mdpl, tetapi dalam pembudidayaan
telah berhasil ditanam pada ketinggian sekitar 850 m dpl.
f.
Syarat Tumbuh
Gandaria adalah tumbuhan tropik basah dan dapat
tumbuh pada tanah yang ringan dan subur. Tumbuh liar di hutan dataran rendah di
bawah 300 m dpl., tetapi dalam pembudidayaan telah berhasil ditanam pada
ketinggian sekitar 850 m dpl.
g.
Pedoman Budidaya
Gandaria umumnya diperbanyak dengan benih, tetapi
mudah juga diperbanyak dengan cangkokan dan tempelan. Semai atau tanaman yang
diperbanyak melalui klon ditanam dalam barisan dengan jarak tanam 10 x 12 m,
dan memerlukan naungan ringan selama beberapa bulan.
h.
Pemeliharaan
Untuk memperpendek masa vegetatif dianjurkan
pemupukan dengan pupuk kandang, urea, dan pupuk buatan lainnya, agar kecepatan
tumbuhnya meningkat pada tahun-tahun pertama.
i.
Panen dan Pasca Panen
Biasanya panen pertama untuk tanaman yang berasal
dari semai adalah 810 tahun setelah tanam, atau kalau berasal dari perbanyakan
vegetatif hanya 5-6 tahun.
DAFTAR PUSTAKKA
Anonim,
2011.Resep makanan Daerah Kalimantan.ttp://resepmasakandaerahku.
blogspot. com/2011/12/sambal-ramania.html.
Anonim,
2010, Gandaria (Boueamacrophylla) http://alamendah.files.wordpress.
com/2010/06
Anonim,
2011.Resep makanan Daerah Kalimantan.ttp://resepmasakandaerahku.
blogspot.com/2011/12/sambal-ramania.html.
Griffith .
1854. Boueamacrophylla Griff., Pl. Cantor in Journal
Asia Soc. Benghal : 23 (1854)
Heyne, K.
1927. De Nuttige Planten Van Netherlands Indie. Vol. 2 967-969.
Gedruke by Ruygrok & Co. Batavia
Komentar
Posting Komentar